Seorang seniman bernama Anwar adalah seorang seniman yang berasal di kota Batu. Beliau bisa menjadi seniman saat ini karena berawal dari bakat yang dimilikinya sehingga bisa menjadi saat ini beliau bisa menjadi seniman dengan belajar secara otodidak. Dan beliau selama menjadi seniman pernah meraih prestasi dan masuk 10 besar “PHILIP MORIS yang di selenggarakan di Jakarta 28 agustus 1995 . Selain itu beliau juga pernah mengikuti pameran seperti di kota-kota malang,batu,surabaya,solo, dan bandung.
Beliau memulai menjadi seniman sejak tahun 1987. Selain menjadi seniman dulunya beliau berkerja sebagai kuli bangunan atau pun mempunyai toko. Dalam berkaryanya beliau termotivasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga beliau bisa membuat banyak karyanya. Rintangan beliau selama menjadi seniman adalah terbatasnya biaya untuk membuat sebuah karya karena dulunya keluarga beliau tidak menyetujui kalau beliau menjadi seorang seniman . Beliau biasanya suka membuat karyanya dengan suasana yang ramai.
Karya yang sering dibuat beliau adalah berupa lukisan tetapi beliau tidak hanya melukis dalam media kanvas tetapi juga meliputi media kayu, atapun kertas-kertas yang sudah tidak terpakai. Dan menurut beliau karya yang selama ini sudah di buatnya sangat berkesan semua. Biasanya beliau menjualnya karya hampir mencapai puluhan ribu tetapi tergantung hasil karyanya dan juga proses pembuatannya juga. Karya yang sudah dibuatnya hampir 1000 lebih. Selama menjadi seniman di kota Batu menurut pak Anwar walikota Batu kurang memperhatikan seniman-seniman yang ada di kota Batu. Namun seperti itu beliau tetap selalu berkarya.
Pesan-pesan untuk para seniman dari beliau adalah para seniman harus lebih kreatif dan harus lebih tekun dan kerja keras selama berkarya. Jadi jangan pernah berhenti untuk selalu berkarya.
Artikel ini adalah tugas pelajaran senibudaya SMK Wiyata Husada tentang empati terhadap tokoh seni di Kota Batu yang dikerjakan oleh Anggi Asista M., Dwi Herlina, Lutviana Alfia, Nina Putri D., Wita Devi A. (Kelas XI Perawat)
