Beberapa teknik melukis dengan cat minyak :
a. Teknik impasto
Impasto adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas sehingga arah goresan sangat mudah terlihat. Cat yang digunakan bisa pula tercampur di atas kanvas. Saat kering, teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa.
Aplikasi
Cat minyak sangat cocok dengan teknik ini, sebab ketebalannya yang tepat, proses pengeringan yang lama, dan sifat opacitynya yang buruk. Sifat ini bahkan bisa diperkuat dengan penggunaan linseed oil. Akrilik bisa diolah dengan teknik impasto, meskipun sangat jarang karena cat jenis ini mengering dalam waktu singkat. Sementara pemakaian teknik impasto pada cat air maupun tempera hampir mustahil tanpa medium pengental seperti Aquapasto.
Efek yang ditimbulkan
Impasto memberikan dua efek. Pertama memberikan kesan pantulan cahaya berbeda dibandingkan dengan goresan kuas biasa. Yang kedua memberikan kesan ekspresi yang lebih kuat. Pemirsa lukisan bisa menyadari seberapa kuat kuas atau pisau palet digoreskan, serta kecepatan goresannya.
Tujuan pertama lebih sering dipakai oleh pelukis klasik seperti Rembrandt, seperti untuk memperlihatkan lipatan kain atau pantulan cahaya dari perhiasan. Sementara tujuan kedua sering digunakan oleh pelukis pada era modern seperti Vincent van Gogh. Frank Auerbach menggunakan teknik impasto secara berlebihan untuk menampilkan kesan trimatra yang benar-benar kuat.
b. Teknik glazing – mewarna selapis demi selapis untuk menimbulkan kesan lembut,
licin, lutsinar dan berkilau
Pointillisme adalah salah satu teknik dalam lukisan yang memanipulasi ketidaksensitifan mata dalam meneliti detail kumpulan titik hingga mampu memberikan kesan keberadaan bidang atau warna baru. Biasanya warna-warna yang bukan merupakan warna primer dibentuk secara visual dengan mendekatkan beberapa warna primer. Metode ini disebut Divisionisme. Tetapi pointillisme bisa pula mengacu kepada lukisan satu warna atau hitam putih saja. Efek dari perbedaan kerapatan titik bisa menciptakan halusinasi gradasi warna.
Keuntungan pointillisme
Saat dilihat dari jarak tertentu, titik-titik pada lukisan pointillisme benar-benar saling tercampur dengan titik lainnya. Untuk pencampuran warna, maka warna baru yang dihasilkan bisa menjadi lebih jernih dan kuat dibanding pencampuran langsung pada palet, sebab yang bergabung adalah warna, bukan pigmen.
Perkembangan selanjutnya
Lukisan pointillisme menjadi inspirasi teknologi fotografi dan layar warna. Pada layar CRT ataupun LCD, warna-warna juga tidak digabungkan langsung, tetapi dengan mendekatkan tiga bintik merah, biru, dan hijau dengan komposisinya masing-masing hingga dihasilkan warna baru.
d. Teknik Hard Edge – mempunyai rupa bentuk yang jelas dan tepat, menggunakan
‘masking tape’ untuk memisahkan warna kelihatan seperti dipotong
e. Teknik Scumbling (melembut) – menggunakan lapisan nipis warna gelap di atas
warna latar untuk menimbulkan kesan bayangan atau kesan kusam
f. Teknik kolaj – menampal bahan kutipan ke permukaan lukisan/catan untuk
menghasilkan kesan tertentu
g. Teknik asemblaj – teknik mengabungkan bahan kutipan seperti kayu, logam, dan
sebagainya untuk menghasilkan karya 3 dimensi dalam membuat kolaj timbulan
atau arca
Lovely description, thanks for share it!