Bapak Suprapto adalah salah satu musisi di Kota Batu yang bertempat tinggal di Desa Punten. Beliau lahir di Malang pada tanggal 1 September 1952. Beliau adalah seorang suami dan ayah dengan satu orang anak. Saat ini beliau berusia 62 tahun.
Awal beliau menjadi musisi memang dari bakat. Jadi, beliau memang tidak pernah sekolah di bidang musik. Profesinya menjadi musisi itu semua karena suatu hobi dan keinginan.
Bapak Suprapto mengenal musik itu mulai dari SMP, tepatnya kelas 3 SMP. Aliran musik yang digeluti oleh beliau adalah aliran musik rock. Dan musik rock sudah menjadi karakter beliau.
Beliau menjadi seorang musisi bukan karena untuk meraih prestasi atau penghargaan, tapi beliau menjalani profesi menjadi musisi hanya karena hobi dan untuk kepuasan.
Bapak Suprapto dulunya mempunyai grup band bernama “Angkasa Band”, yang terbentuk sejak tahun 1974. Karya lagu yang paling berkesan yang pernah diciptakan oleh beliau yaitu “Kisah Kasih Remaja” dan “Salam Terakhir”. Beliau membuat lagu berdasarkan pengalaman beliau sendiri.
Motivasi beliau untuk terus berkarya yaitu beliau merasa puas dengan menghibur orang lain, menyemangati orang lain, dan memberikan hal yang berarti bagi orang lain, karena menurut beliau berkarya adalah suatu kesenangan yang tak ternilai harganya apalagi saat karyanya dapat membuat orang lain tersenyum bahagia.
“Untuk menjadi seorang musisi tentu tidak mudah”, tutur beliau. Jadi kita dituntut untuk belajar jika kita ingin meraih cita-cita yang kita impikan terutama untuk menjadi seorang musisi. Beliau banyak mengalami rintangan dalam berkarya, terkadang keinginan orang lain itu tidak sesuai dengan keinginan beliau sendiri. Jadi solusi yang beliau terapkan yaitu harus belajar memahami keinginan orang lain dan yang paling penting adalah keharmonisan sesama musisi supaya musik yang dimainkan bisa menyatu dengan musik.
Hal terpenting bagi beliau saat menjadi musisi adalah dukungan dari keluarga terutama dari orang tua beliau, karena menurut beliau orang tua adalah panutan. Selain orang tua beliau juga mempunyai panutan dalam berkarya diantaranya beliau mengidolakan tokoh-tokoh musisi indonesia maupun internasional diantaranya Iwan Fals, Alm. Gesang, Guns N Roses.
Selain menjadi musisi yang bergelut di bidang seni musik, beliau juga berprofesi sebagai seniman yakni melukis. Beliau tidak memiliki teknik khusus dalam melukis, beliau hanya asal mencorat-coret di atas sebuah kanfas putih. Beliau melukis dengan menggunakan banyak bahan bahkan beliau pernah melukis dengan crayon. Tidak ada ciri khusus yang membedakan lukisan beliau dengan lukisan-lukisan seniman yang lain, beliau hanya memberikan tanda tangan beliau di atas lukisanya sebagai identitas.
Menurut beliau seni memiliki arti yang luas, tetapi yang jelas seni adalah keindahan. Pesan beliau untuk memajukan seni musik adalah kita harus senantiasa belajar dengan sungguh-sungguh karena tanpa belajar kita tidak akan tau apa-apa, satu lagi pesan beliau untuk tidak sombong dalam hal apapun.
Artikel ini adalah tugas pelajaran senibudaya SMK Wiyata Husada tentang empati terhadap tokoh seni di Kota Batu yang dikerjakan oleh Fitria Anggraini, Isma Hesti Purwadani, Meike Sylviana, Tita Indri Puspitasari, Vivi Mega W, para siswa/i dari kelas XI – Keperawatan
aaaaaaaaaaa