Aldy saputra adalah seniman yang berasal dari Kota Batu Desa Temas, beliau bergelut didunia seni sejak tahun 2009. Dibidangnya beliau tertarik untuk mengambil seni lukis, baik melukis dengan media kanvas, tembok, maupun kulit (tattoo). Tapi kebanyakan beliau berkarya pada media tembok. Motivasi beliau untuk bergelut dibidang seni lukis (tembok) ini adalah untuk mencari inovasi baru untuk kota Batu, agar seni lukis tidak hanya disalurkan pada media kanvas saja. (media berbeda)
Awal mula menjadi seniman beliau tidak mendapatkan dukungan atau restu dari pihak keluarga, tetapi karena ambisi yang besar untuk menjadi seniman beliau tetap bersikuku untuk menggelutinya. Tetapi saat menjalani aktivitas sebagai seniman tidak semulus atau semudah yang dipikirkan, beliau harus menghadapi masalah dengan aparat, dinas kebersihan, maupun pemilik (tembok).
Karya yang dihasilkan kebanyakan hasil dari kerja individunya, dan para pelukis tembok biasanya memakai cat seadanya tapi kebanyakan menggunakan Cat Pilox.
Beliau selain menggambar pada kanvas dan tembok juga menyalurkan inspirasi atau idenya pada seni rajah, dia memulai seni rajah ini bersamaan dengan memulai seni lukis tembok dan kanvas.
Harapan beliau kedepannya untuk Kota Batu adalah, memohon agar pemerintah dapat memberikan ruang untuk para seniman, dan agar dapat melegalkan karya-karya mereka.
Artikel ini adalah tugas senibudaya tentang empati terhadap seniman, dibuat oleh siswa/i SMK Wiyata Husada Kota Batu Kelas XI Analis (Arum Lismawati Putri, Ika Agus Setyawati, Ike Pratama D.S, Ira Zahratul Warda, Kevin Prisnanda Nesa)